Merah Marah

Senja memerah marah,

Menghujat langit yang tidak berdaya,

Membiarkan bumi seharian teraniaya ulah manusia.

Angin sore bertiup pelan seperti mengelus-elus kesabaran sang pemarah.

Keindahan yang ada hanya labur.

Perlahan-lahan hamparan merah senja jatuh ke bumi.

Semua terlihat bersemu merah,

Seperti kegeraman yang tertahan.

Dan ketika matahari perlahan terpojok ke peraduannya,

Tenggelam di kaki bumi,

Lamat-lamat senja pun menghilang membawa kepenasaran.

Malam pun datang dengan jubah kegelapannya.

Louis Sinatara

Makassar, 23 Maret 2018

Pendidikan Mahal

Pendidikan bukan lagi mencerdaskan kehidupan bangsa,

Melainkan untuk memenuhi kehidupan penguasa.

Hanya sedikit anak negri yang mampu mampu mengakses pendidikan tinggi.

Begitulah rupa perguruan tinggi negeri di bagian timur negara ini.

Atas nama modal,

Kampus dijual.

Atas nama stabilitas,

Kreativitas diberantas.

Rambut gondrong dan aksi demonstrasi dianggap abnormal.

Berbagai macam aturan garang,

Diterapkan di atas pengetahuan yang masih gersang,

Kampus tak ubahnya seperti penjara,

Biayanya mahal seperti kampus swasta,

Dan hanya bisa diakses oleh orang orang kaya.

Jika ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negri,

Silahkan mengikuti seleksi yang seksi.

KETAT!!!

Tak usah cemas lantaran tak berkualitas.

Selagi orang tuamu kaya,

Jalur mandiri pasti tersedia.

Bersedihlah bagi anda yang orang tuanya berpenghasilan rendah.

Pasalnya, golongan I dan II, memiliki kuota masing masing 5 persen saja.

Beasiswa bidikmisi kiranya bisa meringankan beban anda.

Syaratnya, dinaikkan dulu ke golongan III sehingga lebih besar potongan beasiswanya.

Begitlah rupa pendidikan hari ini yang kian hari tambah mahal saja.

Apa kabar hari ini pendidikan Endonesia???

louis sinatra

makassar, 21 sept 2018